Let us find the way, close our eyes, listen closely, and attend with our heart ~

Minggu, 10 November 2013

Karena Kami Bukan Kaum Brahmana

FEKSI 2011 dengan saudara seperjuangan, Wahyu FS :)
Ada banyak aral melintang  dalam hidup kami, ada banyak jalan terjal diantara langkah kami, ada banyak badai yang menghadang mimpi-mimpi kami, ada banyak riak dalam aliran sungai yang kami seberangi.
Kami sekelompok orang yang sudah tahan dengan asam garam kehidupan. Hidup dari keadaan paling sulit, paling susah, paling papa, hingga hidup yang paling gampang, paling mudah, paling punya.
Kami punya masalah, dari yang paling sederhana, hingga yang paling membuang tenaga. Semuanya membuat kami cenderung biasa menghadapi perkara yang berhubungan dengan hati, dengan lawan jenis.  Dalam usia muda kami, kami punya hal-hal yang lebih kami prioritaskan daripada masalah sesederhana itu. Tentang keluarga kami, ayah ibu dan segenap saudara yang mencintai kami, tentang pendidikan kami, jalan kami untuk meraih cita-cita kami, mimpi-mimpi kami, tentang karir kami, dedikasi kami sebagai seorang pemuda, sebagai seorang Indonesia.
Hal-hal yang sulit itu mungkin membuat kami berbeda dalam menyikapi perkara hati, perkara yang untuk kalangan orang-orang brahmana dianggap sebagai perkara besar yang pelik, yang menyeret pada jurang kegalauan yang mendalam, perkara yang membuat menangis hingga kabur-kaburan dan menjadikan sahabat-sahabatnya menjadi orang yang paling repot menjadi tempat ia menumpah ruahkan segala rasanya.
Perkara rasa, ditinggalkan atau disakiti, itu belum ada apa-apanya dibandingkan usaha yang kami lakukan untuk bertahan. Segala jatuh bangun kami untuk terus belajar, segala kerja keras kami untuk tidak merepotkan orang tua kami. Karena kami bukan kaum brahmana, kami sanggup dan rela saja terjaga lebih lama, berjalan lebih jauh, bahkan bernafas lebih panjang dari orang-orang lain.
Karena kami bukan kaum brahmana, kami tidak merelakan airmata kami hanya karena ditinggalkan atau berlama-lama jatuh hanya karena mengalami pesakitan. Ketika kami mengalami hal-hal seperti itu, kami mudah saja mengatasinya karena kami punya banyak kesibukan sebagai bagian dari usaha kami untuk bertahan. Karena kami bukan dari kaum Brahmana, banyak hal-hal yang harus kami prioritaskan untuk saat ini, Keluarga-Pendidikan-Karier...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar