Ada banyak aral melintang dalam hidup kami, ada banyak jalan terjal
diantara langkah kami, ada banyak badai yang menghadang mimpi-mimpi kami, ada
banyak riak dalam aliran sungai yang kami seberangi.
Kami sekelompok orang yang sudah tahan dengan
asam garam kehidupan. Hidup dari keadaan paling sulit, paling susah, paling
papa, hingga hidup yang paling gampang, paling mudah, paling punya.
Kami punya masalah, dari yang paling sederhana,
hingga yang paling membuang tenaga. Semuanya membuat kami cenderung biasa
menghadapi perkara yang berhubungan dengan hati, dengan lawan jenis. Dalam usia muda kami, kami punya hal-hal yang
lebih kami prioritaskan daripada masalah sesederhana itu. Tentang keluarga
kami, ayah ibu dan segenap saudara yang mencintai kami, tentang pendidikan
kami, jalan kami untuk meraih cita-cita kami, mimpi-mimpi kami, tentang karir
kami, dedikasi kami sebagai seorang pemuda, sebagai seorang Indonesia.
Hal-hal yang sulit itu mungkin membuat kami
berbeda dalam menyikapi perkara hati, perkara yang untuk kalangan orang-orang
brahmana dianggap sebagai perkara besar yang pelik, yang menyeret pada jurang
kegalauan yang mendalam, perkara yang membuat menangis hingga kabur-kaburan dan
menjadikan sahabat-sahabatnya menjadi orang yang paling repot menjadi tempat ia
menumpah ruahkan segala rasanya.
Perkara rasa, ditinggalkan atau disakiti, itu
belum ada apa-apanya dibandingkan usaha yang kami lakukan untuk bertahan.
Segala jatuh bangun kami untuk terus belajar, segala kerja keras kami untuk tidak
merepotkan orang tua kami. Karena kami bukan kaum brahmana, kami sanggup dan
rela saja terjaga lebih lama, berjalan lebih jauh, bahkan bernafas lebih
panjang dari orang-orang lain.
Karena kami bukan kaum brahmana, kami tidak
merelakan airmata kami hanya karena ditinggalkan atau berlama-lama jatuh hanya
karena mengalami pesakitan. Ketika kami mengalami hal-hal seperti itu, kami
mudah saja mengatasinya karena kami punya banyak kesibukan sebagai bagian dari
usaha kami untuk bertahan. Karena kami bukan dari kaum Brahmana, banyak hal-hal
yang harus kami prioritaskan untuk saat ini, Keluarga-Pendidikan-Karier...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar