Let us find the way, close our eyes, listen closely, and attend with our heart ~

Rabu, 18 Januari 2017

Tipe Kekasih Idaman

Aduh, sebenarnya, kriteria, tipe, dan hal-hal semacam itu tidak terlalu penting buat saya. Kekasih cukuplah seseorang yang saya jatuhi hati. Tidak lebih. But, because it’s a challenge, okay, akan saya beri tahu kau rahasia : Tipe Kekasih Idaman. Ini rahasia lho ya.. saya tidak mengatakannya pada siapapun, hanya padamu. Dan, kau seseorang yang  sedang duduk di pojok ruangan. Jangan tersenyum sekarang, baca dulu, semoga kau bisa mempertahankan senyummu sampai akhir tulisan ini.
Kekasih idaman #1 : Pinter
                Pinter adalah kriteria mutlak yang saya idamkan ada pada kekasih saya nanti. Eh, ketahuan jomblonya. :p Kenapa? Karena tingkat keingintahuan saya terhadap sesuatu yang saya belum tahu berbanding lurus dengan tingkat kenarsisan saya terhadap sesuatu yang saya sudah tahu.
                Saya sering spontan tanya terhadap hal asing yang baru saya dengar atau baru saya baca. Kayaknya asik kalau dia serba tahu dan langsung jawab semua  pertanyaan saya. *plissss yang baca ini jangan suruh saya jatuh cinta sama google yaa*
                Sikap narsis saya terhadap  yang sudah tahu adalah menjelaskannya sama orang-orang disekeliling saya. Misal tentang puisinya Sarah Kay yang kayaknya di Indonesia ini cuma saya yang suka dan rasa ikan asin yang enaknya tidak ada duanya yang kayaknya juga cuma saya yang bisa merasakannya. Tidak harus dia langsung menyukai apa yang aku suka. Cukup seseorang yang langsung paham apa yang saya jelaskan dan seseorang yang berkenan meluangkan waktunya untuk mencari tahu apa yang saya suka. :p
Kekasih idaman #2: Biasa Aja
                Biasa aja adalah kata-kata favorit saya yang sering bikin kesel temen-temen. Biasa aja adalah kalimat pendek sarat makna. Biasa aja untuk kekasih idaman saya ialah biasa aja dalam berpikir, berkata, dan bersikap. Hati saya sudah cukup meleleh dirayu sama tokoh-tokoh novel, sudah cukup baper dengan sikap Song Jong Ki, Lee Min Ho, dan teman-temannya di drama korea, dan sudah cukup  pusing dengan alur berpikirnya beberapa penulis  dan sutradara sinetron yang tidak bisa aku sebutkan di sini. *nanti ketahuan bodohnya ><
                Jadi, di dunia nyata yang sudah penuh dengan sandiwara ini, aku butuh orang yang biasa aja. Nggak neko-neko mikirnya, nggak sok-sok puitis kata-katanya, nggak dibuat-buat perilakunya. Seseorang yang nyaman dengan dirinya sehingga aura kenyamanan itu bisa terpancar pada orang-orang di sekelilingnya.
Kekasih idaman #3: Sederhana
                Karena kebetulan setiap pagi saya sudah ribet dengan anak-anak yang pinter dan aktif, jadi kayaknya enak kalau kekasih saya adalah orang yang gak ribet kalau ketemu. Cukup seseorang yang betah lama duduk baca buku, nulis, dan cerita. Atau seseorang yang anteng diajakin nonton film, drama tapi. Hehe.
                Bagi aku, hidup butuh me time yang nggak bisa diganggu oleh siapapun, termasuk kekasih. Dan ketika aku baca buku, atau nulis, atau nonton film, aku masih bisa bareng dia tapi tetep punya me time ku sendiri. J
                Mengakhiri cerita ini, kabar-kabar ya, kalau ada yang pinter, biasa aja, dan sederhana, syukur-syukur ditambah cakep, bertanggung jawab, dapat dipercaya, humoris, aku juga mau. *eh :p

Gimana yang dipojokan? Masih senyum-senyum ngerasa ‘aku banget?’ Selamat ya. Hihi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar