Aduh, sebenarnya, kriteria, tipe, dan hal-hal semacam itu
tidak terlalu penting buat saya. Kekasih cukuplah seseorang yang saya jatuhi
hati. Tidak lebih. But, because it’s a challenge, okay, akan saya beri tahu kau rahasia
: Tipe Kekasih Idaman. Ini rahasia lho ya.. saya tidak mengatakannya pada
siapapun, hanya padamu. Dan, kau seseorang yang
sedang duduk di pojok ruangan. Jangan tersenyum sekarang, baca dulu,
semoga kau bisa mempertahankan senyummu sampai akhir tulisan ini.
Kekasih idaman #1 : Pinter
Pinter
adalah kriteria mutlak yang saya idamkan ada pada kekasih saya nanti. Eh,
ketahuan jomblonya. :p Kenapa? Karena tingkat keingintahuan saya terhadap sesuatu
yang saya belum tahu berbanding lurus dengan tingkat kenarsisan saya terhadap
sesuatu yang saya sudah tahu.
Saya
sering spontan tanya terhadap hal asing yang baru saya dengar atau baru saya
baca. Kayaknya asik kalau dia serba tahu dan langsung jawab semua pertanyaan saya. *plissss yang baca ini
jangan suruh saya jatuh cinta sama google yaa*
Sikap
narsis saya terhadap yang sudah tahu
adalah menjelaskannya sama orang-orang disekeliling saya. Misal tentang
puisinya Sarah Kay yang kayaknya di Indonesia ini cuma saya yang suka dan rasa
ikan asin yang enaknya tidak ada duanya yang kayaknya juga cuma saya yang bisa
merasakannya. Tidak harus dia langsung menyukai apa yang aku suka. Cukup seseorang
yang langsung paham apa yang saya jelaskan dan seseorang yang berkenan
meluangkan waktunya untuk mencari tahu apa yang saya suka. :p
Kekasih idaman #2: Biasa Aja
Biasa
aja adalah kata-kata favorit saya yang sering bikin kesel temen-temen. Biasa
aja adalah kalimat pendek sarat makna. Biasa aja untuk kekasih idaman saya
ialah biasa aja dalam berpikir, berkata, dan bersikap. Hati saya sudah cukup meleleh
dirayu sama tokoh-tokoh novel, sudah cukup baper dengan sikap Song Jong Ki, Lee
Min Ho, dan teman-temannya di drama korea, dan sudah cukup pusing dengan alur berpikirnya beberapa
penulis dan sutradara sinetron yang
tidak bisa aku sebutkan di sini. *nanti ketahuan bodohnya ><
Jadi,
di dunia nyata yang sudah penuh dengan sandiwara ini, aku butuh orang yang
biasa aja. Nggak neko-neko mikirnya, nggak sok-sok puitis kata-katanya, nggak
dibuat-buat perilakunya. Seseorang yang nyaman dengan dirinya sehingga aura
kenyamanan itu bisa terpancar pada orang-orang di sekelilingnya.
Kekasih idaman #3: Sederhana
Karena
kebetulan setiap pagi saya sudah ribet dengan anak-anak yang pinter dan aktif,
jadi kayaknya enak kalau kekasih saya adalah orang yang gak ribet kalau ketemu.
Cukup seseorang yang betah lama duduk baca buku, nulis, dan cerita. Atau
seseorang yang anteng diajakin nonton film, drama tapi. Hehe.
Bagi
aku, hidup butuh me time yang nggak bisa diganggu oleh siapapun, termasuk
kekasih. Dan ketika aku baca buku, atau nulis, atau nonton film, aku masih bisa
bareng dia tapi tetep punya me time ku sendiri. J
Mengakhiri
cerita ini, kabar-kabar ya, kalau ada yang pinter, biasa aja, dan sederhana,
syukur-syukur ditambah cakep, bertanggung jawab, dapat dipercaya, humoris, aku
juga mau. *eh :p
Gimana yang dipojokan? Masih senyum-senyum
ngerasa ‘aku banget?’ Selamat ya. Hihi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar