Tentang perasaan. Ku kira ia mutlak sampai kapanpun. Setelah
mengenalmu, perasaan ternyata seperti langit yang menerang dan menggelap di
bawah kekuasaan Sang Maha Maha, Tuhan yang manusia puja.
Lantas aku bisa apa? Menunggumu lagi dengan remah-remah
kenangan yang manis sekaligus menyisakan tangis? Mencintai segala waktu yang
sudah tertinggal terlalu di belakang sedangkan kau dan kisahmu tidak akan
pernah kembali lagi ke sana?
Aku, lagi-lagi hanya seseorang yang memebiarkan diriku
memunguti sisa rasa. Menanggung segala sakit di tempat yang harusnya menjadi
sumber bahagia dan kebaikan.
Aku, lagi lagi gadis yang dibodohkan oleh semua orang. Meratapi
takdir yang tidak pantas diratapi. Bertahan pada sebuah kondisi yang telah lama
pergi.
Pada malam-malam yang terasa sangat panjang dan
menghancurkan. Aku katakan bahwa akulah gadis kuat yang akan melewatimu seperti
teguhnya Trece dan Four menghancurkan faksi-faksi. Akan kukumpulkan segala energy
baik dari empat elemen kemudian membiarkannya membentengiku dari segala hal
yang kau sebut masa lalu.
Padamu yang [pernah] ku jatuhi hati, sudahlah karena
segalanya tak sama lagi. Aku dengan prinsipku yang entah bisa atau tidak kau
maklumi. Aku bukan lagi gadis kecil yang menunggu seseorang di pinggir toko
ketika hujan turun deras sekali. Aku akan menembusnya dan menghampiri siapapun
iu, yang ingin kutemui. Aku bukan lagi gadis yang mencari tangan berlilinmu,
saat gulita pekat mencekat aliran nafas dalam diri. Aku akan membawa lilinku
sendiri dengan tanganku sendiri. Tak perlu orang lain menuntunku, aku bisa
menemukan jalan keluarku sendiri.
Padamu yang [pernah] kujatuhi hati, aku tak akan sekuat ini
tanpamu. Menangis hingga tidak sadar dahaga dan mata berlipat-lipat kali
besarnya. Bersedih hingga tak memedulikan orang lain, kecuali sebuah hati. Kini,
aku bisa hidup dengan diriku sendiri. Kau tinggalkan, aku bukan menjadi mati. Terimakasih.
Tentang perasaan. Ku kira ia mutlak sampai kapanpun. Setelah
mengenalmu, perasaan ternyata seperti langit yang menerang dan menggelap di
bawah kekuasaan Sang Maha Maha, Tuhan yang manusia puja.