Ini saatnya aku membuka
lembar yang baru. Tidak lagi berkutat pada harapan yang remang-remang. Aku
melihat keluar, dan terang membuatku jatuh cinta. Bias-bias cahaya
menghidupkan, dan aliran air menenangkan. Bukan lagi tentang galau yang tiada
berkesudahan, atau masa lalu yang mengikatku secara keterlaluan. Kini, semuanya
tentang hidup dan kehidupan, tentang orang-orang baik yang Allah pertemukan
denganku.
Aku
tersenyum geli, mengingat kebodohanku dimasa kemarin hingga dua-tiga tahun yang
lalu. Menutup mata dari orang-orang yang lebih baik hanya untuk seseorang yang
kadang peduli dan kadang tidak. Ini saatnya aku membuka kesempatan. Untuk
diriku sendiri, hatiku, dan orang lain yang begitu baik, semoga aku bisa
berbuat baik juga kepada mereka.
Hidup
itu maju, ke depan, tidak jalan di tempat apalagi mundur. Hidup itu perjuangan,
melintasi hujan badai banjir tanah longsor, juga melihat pantai ombak gunung
pohon langit dan bintang. Semuanya harus berkesinambungan, semuanya harus
seimbang.
Untuk
kedua kali ketika aku menulis catatan ini, senyum geliku tersungging lagi.
Betapa selama ini aku sangat egois menggunakan hatiku. Ia kupaksa sedemikian
rupa untuk tidak berpindah. Padahal ada banyak sandaran yang lebih menguatkan,
yang bisa membawaku pada langit impian, bukan sekedar tertahan, atau
melemparkanku ke awan tanpa memberitahuku jalan. Buta arah. Tanpa tempat yang
dituju, dan selama ini aku seperti itu. Hehehe
Maafkan
aku, hatiku tersayang. Kau telah kutenggelamkan dalam luka lama sekali.
Membiarkanmu begitu saja menangis tanpa memberikanmu sapu tangan atau
mengulurkan tanganku untuk mengusap airmata itu. Kini, di usia berkepala satu,
meski satu koma sembilan, aku sudah insyaf untuk melakukan itu. Kau bebas kini,
berkelana kemanapun kau mau. Melakukan apapun yang membuatmu bahagia, yang akan
membuat detak kehidupanmu membuatmu tersenyum, selalu.
It is
time to move. Buka pintu rumah dan pergi sejauh mungkin. Melanglangbuana ke
tempat manapun yang ingin kau lihat. Pantai, taman, bukit dengan bintang, bahkan
kebun binatang. Atau, jika kau ingin naik roller coaster sekalipun, kau boleh
melakukannya.
Ini saat kau boleh melakukan apa saja yang kau inginkan, mengucapkan terimakasih lebih sering daripada berkata maaf. Saat kau harus lebih banyak berkata iya dari pada tidak. Lebih banyak mengangguk daripada menggeleng. Hal-hal semacam itulah.
Ini saat kau boleh melakukan apa saja yang kau inginkan, mengucapkan terimakasih lebih sering daripada berkata maaf. Saat kau harus lebih banyak berkata iya dari pada tidak. Lebih banyak mengangguk daripada menggeleng. Hal-hal semacam itulah.
Ini
sudah 2014. Waktu dimana semua kenangan memang harusnya hanya dijadikan sebagai
kenangan, bukan masa depan. Waktu dimana perubahan diterima dengan baik, tidak
diperdebatkan, digugat, ataupun dipermasalahkan. Waktu untuk mengucapkan
selamat tinggal dan salam damai untuk masa lalu. Waktu untuk kita bilang
selamat datang pada hal-hal baru, kepastian, dan masa depan. Waktu untuk
kembali mengucapkan kata cinta. Waktu untuk menggunakan sayap yang sudah
dipilin bertahun-tahun, setiap helainya dipilin dengan pengalaman, dan
membumbung tinggi, sembari memberi pengumuman pada dunia bahwa aku kini telah
berubah, menjadi lebih baik.
Akhirnya,
terimakasih atas hidayah ini, dan mohon terus bimbing hamba, Tuhan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar