Let us find the way, close our eyes, listen closely, and attend with our heart ~

Rabu, 22 Januari 2014

MOVE



Ini saatnya aku membuka lembar yang baru. Tidak lagi berkutat pada harapan yang remang-remang. Aku melihat keluar, dan terang membuatku jatuh cinta. Bias-bias cahaya menghidupkan, dan aliran air menenangkan. Bukan lagi tentang galau yang tiada berkesudahan, atau masa lalu yang mengikatku secara keterlaluan. Kini, semuanya tentang hidup dan kehidupan, tentang orang-orang baik yang Allah pertemukan denganku.
            Aku tersenyum geli, mengingat kebodohanku dimasa kemarin hingga dua-tiga tahun yang lalu. Menutup mata dari orang-orang yang lebih baik hanya untuk seseorang yang kadang peduli dan kadang tidak. Ini saatnya aku membuka kesempatan. Untuk diriku sendiri, hatiku, dan orang lain yang begitu baik, semoga aku bisa berbuat baik juga kepada mereka.
            Hidup itu maju, ke depan, tidak jalan di tempat apalagi mundur. Hidup itu perjuangan, melintasi hujan badai banjir tanah longsor, juga melihat pantai ombak gunung pohon langit dan bintang. Semuanya harus berkesinambungan, semuanya harus seimbang.
            Untuk kedua kali ketika aku menulis catatan ini, senyum geliku tersungging lagi. Betapa selama ini aku sangat egois menggunakan hatiku. Ia kupaksa sedemikian rupa untuk tidak berpindah. Padahal ada banyak sandaran yang lebih menguatkan, yang bisa membawaku pada langit impian, bukan sekedar tertahan, atau melemparkanku ke awan tanpa memberitahuku jalan. Buta arah. Tanpa tempat yang dituju, dan selama ini aku seperti itu. Hehehe
            Maafkan aku, hatiku tersayang. Kau telah kutenggelamkan dalam luka lama sekali. Membiarkanmu begitu saja menangis tanpa memberikanmu sapu tangan atau mengulurkan tanganku untuk mengusap airmata itu. Kini, di usia berkepala satu, meski satu koma sembilan, aku sudah insyaf untuk melakukan itu. Kau bebas kini, berkelana kemanapun kau mau. Melakukan apapun yang membuatmu bahagia, yang akan membuat detak kehidupanmu membuatmu tersenyum, selalu.
            It is time to move. Buka pintu rumah dan pergi sejauh mungkin. Melanglangbuana ke tempat manapun yang ingin kau lihat. Pantai, taman, bukit dengan bintang, bahkan kebun binatang. Atau, jika kau ingin naik roller coaster sekalipun, kau boleh melakukannya.
            Ini saat kau boleh melakukan apa saja yang kau inginkan, mengucapkan terimakasih lebih sering daripada berkata maaf. Saat kau harus lebih banyak berkata iya dari pada tidak. Lebih banyak mengangguk daripada menggeleng. Hal-hal semacam itulah.
            Ini sudah 2014. Waktu dimana semua kenangan memang harusnya hanya dijadikan sebagai kenangan, bukan masa depan. Waktu dimana perubahan diterima dengan baik, tidak diperdebatkan, digugat, ataupun dipermasalahkan. Waktu untuk mengucapkan selamat tinggal dan salam damai untuk masa lalu. Waktu untuk kita bilang selamat datang pada hal-hal baru, kepastian, dan masa depan. Waktu untuk kembali mengucapkan kata cinta. Waktu untuk menggunakan sayap yang sudah dipilin bertahun-tahun, setiap helainya dipilin dengan pengalaman, dan membumbung tinggi, sembari memberi pengumuman pada dunia bahwa aku kini telah berubah, menjadi lebih baik.
            Akhirnya, terimakasih atas hidayah ini, dan mohon terus bimbing hamba, Tuhan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar