Kawan, ini adalah cerita baru antara orang-orang baik yang kebaikannya
melingkupi kehidupanku atas izin Allah, dan aku sangat bersyukur.
Kemarin sore, selang satu jam
setelah aku pulang dari perantauan, aku membuka laptop dan mengoneksikannya
dengan internet. Niat awalku ingin mengetahui pengumuman salah satu lomba
menulis yang aku ikuti. Lalu, notification di symbol chat menggelitik rasa
ingin tahuku. Seseorang mengirimkan pesan untukku. Aku membukanya, dari
seseorang yang aku kenal baik denganku. Aku membacanya hati-hati, kata per
kata, dan aku menemukan kekecewaan dalam kalimatnya.
Akupun tiba-tiba terbayang
dengan orang-orang yang juga baik denganku – yang notabene adalah orang yang
menyebabkan kekecewaan si pengirim pesan. Ia kecewa karena ia telah antusias
mengikuti kgiatan dan membawa nama baik – sebut saja organisasi, namun ia tidak
masuk kepengurusan juga tidak mendapat follow up dari pengurus terpilih. Ia
merasa tidak dianggap oleh segenap pengurus. Ia menceritakannya kepadaku,
dengan santun, dan aku percaya meskipun ia kecewa, ia masih mencintai – sebut
saja organisasi itu.
Sementara, orang-orang di –
sebut saja organisasi itu menilai keberadaannya akan menghadirkan suasana yang
tidak kondusif, dan hal itu mereka hindari. Beberapa alasan mereka dapati dan
dari pengalaman beberapa orangpun bagitu, jadi mereka memilih tidak mengambil
resiko.
Waktu bergulir, tanpa si pengirim pesan, -- sebut saja organisasi itu
berjalan baik. Kini, mereka sedang memperbaiki hal-hal internal mereka.
Mengokohkan kepengurusan dan mengkonkritkan pembagian tugas, dan tentu saja
berusaha mem-follow up anggota yang jumlahnya tidak sepuluh dua puluh orang.
Sementara, yang saya tahu, si pengirim pesan juga disibukkan dengan
banyak hal diluar kegiatan – sebut saja organisasi itu. Ia kerap kali saya
dapati sedang keluar kota untuk mewakili – sebut saja organisasi lain yang juga
ia ikuti.
Sebut saja organisasi yang telah
‘mengecewakannya’ kini mempunyai satu aturan yang tidak mengizinkan pengurusnya
untuk mengikuti – sebut saja organisasi lain guna menghidupkan ‘dirinya’
kembali setelah pada periode sebelum-sebelumnya, ia dianggap mati oleh banyak
orang.
Dalam kebingungan saya dan
keberadaan saya ditengah semua orang-orang baik yang saya sayangi itu, saya ingin
berkata : Saya sering mendengar masalah dari dua pihak, baik itu kekecewaan,
keluh kesah, ataupun kemarahan, tanpa saya mampu menghakimi mana yang benar dan
mana yang salah, dan saya memang tidak ingin menghakimi diantara keduanya. Saya
hanya sedang menghubungkan hal-hal yang saya ketahui dan saya dengar dari kedua
pihak untuk kemudian membuat semuanya berdamai. Karena kita bersaudara, saya
harap tidak ada hati yang tertikam diantara kita. Sebaiknya, kita semuanya
introspeksi terhadap apa yang telah kita lakukan untuk satu sama lain, dan
mendukung juga untuk keberhasilan satu sama lain.
Saya bisa berbuat apa jadinya?
Saya hanya bisa menulis ini dan berharap orang-orang itu membacanya, dan
melakukan apa yang saya minta : saling introspeksi dan saling mendukung. Semoga
kebaikan melimpah bagi orang-orang yang sudah berbuat baik bagi sesamanya, dan
bukankah kebaikan yang paling baik ialah ketika tangan kanan melakukannya dan tangan
kiri tidak mengetahuinya? Bukankah seperti itu? Setahu saya seperti itu.
Kini, saya harap semuanya
bisa seiring sejalan dengan segala rupa perjuangan yang dilakukan. – Sebut saja
organisasi itu membutuhkan si pengirim pesan yang telah membawa namanya sampai
kemana-mana, juga si pengirim pesan tadi butuh – sebut saja organisasi itu
untuk tetap silaturahim dengan banyak orang diluar sana, jadi dengan atau tanpa
terteranya dia di jajaran kepengurusan, ia tetap menjadi keluarga besar –sebut
saja organisasi itu. Apa lagi yang perlu dirisaukan? Kecewa itu manusiawi, tapi
berdamai, dan menomorsekiankan kekecewaan itu mulia.
Pada akhirnya saya belajar dari
orang-orang baik yang Allah karuniakan dalam perjalanan hidup saya, terlepas
dari dianggap atau tidak, akan selalu ada orang yang menghargai perjuangan,
menganggapnya baik, dan tidak akan pernah melupakan perjuangan itu, sekecil
apapun. Semoga bermanfaat, dan setelah membaca note kecil ini, banyak orang
yang mengucap Alhamdulillah, serta melanjutkan perjuangannya, tanpa niat lain
kecuali ridla Allah. Semangaaatttt (^_^)//